Harga sembako menjulang ketika di bulan ramadhan? hemm kayanya memang bener.
karena dari pengalaman orang tua saya pun berpendapat demikian, mulai dari benda kecil pun sampai terbesar. warga pun mengeluhkan naiknnya harga sembako tersebut dan mendesak pemerintah untuk segera mengatasinya. Beberapa pedagang mengaku, harga sembako itu naik karena harga pembeliannya pada para pamasok juga mengalami kenaikan. Harga-harga sembako mengalami kenaikan sampai 100%. seperti minyak goreng, cabai, gula pasir beras. cabai dari yang biasanya harganya 15.000/kg naik sampai 30.000 atau 40.000 / kg dll.
Setiap menjelang lebaran pasti harga-harga yang ada di pasar tradisional dan pasar swalayan selalu akan terus meningkat, belum ada kebijakan harga yang menguntungkan bagi para petani. Pemerintah tidak pernah bisa menstabilkan harga menjelang Lebaran. Padahal operasi-operasi pasar sering dilakukan untuk menekan harga tersebut Seharusnya pemerintah bisa mengantisipasi melonjaknya harga barang sebab kenaikan harga merupakan pengalaman setiap tahun.
Saya juga pernah membaca disuatu situs kalo negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim lainnya yang juga merayakan hari raya idul fitri kenaikaan tidak terjadi. Masalah ini pun sering terjadi dan selalu tidak bisa diantisipasi oleh pemerintah. Kenaikan harga barang terjadi karena banyaknya permintaan sembako menjelang lebaran karena masyarakat indonesia masih kental akan budaya tradisi menjelang hari raya. Ini sangat merugikan bagi konsumen dan pedagang. Mereka terus-terusan mengeluh tentang hal ini, karena gaji para karyawan juga tidak menaik tetapi harga sembako sangat menjulang.
Walaupun harga sembako tetap naik, masyarakat pun tetap akan membelinya. terkadang masyarakat di indonesia membeli barang atau makanan dengan sebanyak banyaknya walaupun sudah mengetahui harga- harga sudah naik. Inilah tradisi-tradisi sebelum hari raya berlangsung.
SOLUSI DARI SAYA
Pemerintah harus mematok standart harga dan memberikan keterangan kepada masyarakat agar merayakan hari raya dengan sesederhana mungkin tidak harus dengan besar-besaran.
No comments:
Post a Comment