Sunday, December 5, 2010

Lukisan Tua


banner-flash-fiction
Langkah kakiku perlahan merapat menelusuri lorong yang ada di rumah tua itu. Sesekali aku menoleh ke belakang untuk memastikan keberadaan Roni. Ternyata, ia masih ada di belakangku.

Ku telusuri setiap kamar yang ada di penjuru rumah. Debu beterbangan membuatku terbatuk-batuk. Gema batukku terdengar menggema. Memecah keheningan rumah tak berpenghuni ini.

“Ri, aku pergi ke luar dulu ya. Mau ke kamar mandi.”

Ku anggukkan kepalaku perlahan. Suasana rumah yang gelap membuat bulu kudukku berdiri. Ku amati lekat setiap lukisan yang tergantung di dinding rumah. Semua lukisan itu terasa begitu hidup.

“Ari, ari…”

Aku mencoba mencari suara itu.

“Ron, itu kamu.”

Hening sesaat.

“Bukan…”

Ku pandangi lekat lukisan tua di dinding. Tampak wanita tua sedang menatap tajam padaku sambil tersenyum.

“Halo Ari! Senang bertemu denganmu.”

No comments:

Post a Comment